Dua pendaki asal Jakarta dilaporkan jatuh ke jurang di Plawangan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, saat melakukan pendakian menuju puncak Rinjani pada Minggu (29/9/2024). Salah satu pendaki bernama Muhammad Afifah Reza dilaporkan selamat setelah berpegangan pada kayu. Namun, pendaki lainnya, Kaifat Rafi Mubarok, dinyatakan hilang setelah terjatuh ke jurang sedalam 300 meter. Setelah pencarian selama delapan hari, jasad Rafi ditemukan meninggal dunia pada Selasa (8/10/2024) pagi sekitar pukul 10.30 WIB.
Penemuan jasad Rafi dilakukan melalui pemantauan drone thermal milik Badan SAR Mataram. Saat ditemukan, jasad Rafi berada dalam kondisi tertelungkup, dengan salah satu tangannya menutupi bagian kepala. Rafi masih mengenakan pakaian lengkap dan ditemukan di antara bebatuan gunung. “Melalui bantuan drone, posisi korban diketahui berada di tempat yang diduga sebagai lokasi jatuhnya, di kedalaman 500 meter. Cuaca cerah saat itu sekitar pukul 08.00 WITA, dan pada saat itulah korban ditemukan,” ungkap Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Oesman, Selasa.
Kepala Badan SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi, menyatakan bahwa saat ini fokus utama tim adalah melakukan evakuasi jenazah Rafi. Proses evakuasi diperkirakan memakan waktu cukup lama mengingat medan yang terjal dan cuaca yang tidak menentu. Sebelumnya, pencarian terhadap Rafi sempat diperpanjang selama tiga hari setelah usaha pencarian selama seminggu tidak membuahkan hasil. Pihak keluarga yang ikut serta dalam proses pencarian meminta perpanjangan waktu. Namun, pencarian sempat terhambat oleh cuaca buruk karena area tersebut tertutup kabut dan angin kencang.
Akmaluddin, seorang pendaki dan pegiat ekowisata di Lombok, menjelaskan bahwa kedua pendaki asal Jakarta itu diduga salah mengambil jalur saat turun dari puncak Rinjani. “Informasi yang saya dapatkan di basecamp, keduanya salah jalur di punggungan saat kembali ke Plawangan setelah mencapai puncak. Setahu saya, di area itu minim petunjuk arah, mungkin tidak ada penunjuk arah sama sekali,” ungkap Akmal. Dia menambahkan bahwa seharusnya setelah turun dari puncak, pendaki harus mengambil jalur ke kanan di pertigaan, tetapi keduanya diduga mengambil jalur lurus. “Jalur punggungan dari Plawangan menuju puncak maupun sebaliknya seharusnya cukup aman,” jelasnya.
Rafi dan Muhammad Afifah Reza melakukan pendakian bersama 11 rekannya. Rombongan mereka melakukan reservasi tiket pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani selama empat hari, mulai 28 September 2024 hingga 1 Oktober 2024. Namun, di tengah perjalanan turun, Rafi dan Reza terpisah dari rombongan. Rekan-rekannya baru melaporkan kehilangan dua orang pendaki pada Minggu (29/9/2024) pukul 16.00 WITA. Petugas segera melakukan pencarian dan berhasil menemukan Reza selamat. Diketahui bahwa keduanya terjatuh bersama di punggungan arah Plawangan menuju puncak. Reza selamat setelah berpegangan pada kayu, sementara Rafi terjatuh lebih jauh setelah pegangannya pada batu terlepas. “Korban selamat (Reza) menyampaikan bahwa Rafi jatuh lebih dalam dan dia tidak dapat menyelamatkannya,” jelas Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sembalun, Taufikurrahman.
Tak lama setelah insiden yang menimpa Rafi, seorang pendaki asal Rusia bernama Vladimir (34) juga mengalami kecelakaan di jalur yang sama. Pada Kamis, 3 Oktober 2024, Vladimir terjatuh di sekitar Pos II jalur pendakian Sembalun, tepatnya di Kali Mati. Berdasarkan penyelidikan polisi, Vladimir melakukan pendakian secara ilegal tanpa melaporkan diri ke petugas TNGR. “Korban diduga terjatuh karena mencoba menghindari petugas yang berjaga di sekitar Pos II,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sembalun, AKP Wahyu Indrawan, Jumat (4/10/2024). Wahyu menjelaskan bahwa Vladimir kemungkinan tidak menguasai medan dan melaporkan kecelakaan melalui Instagram kepada seorang kenalan yang kemudian menghubungi petugas.
Vladimir akhirnya berhasil ditemukan pada Jumat, 4 Oktober 2024, dalam kondisi mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Tim gabungan segera mengevakuasinya dan membawanya ke RSUD Soedjono Selong untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.