Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) menutup sementara jalur pendakian Gunung Merbabu di Boyolali, Jawa Tengah, guna pemulihan ekosistem dan penyesuaian dengan peraturan pemerintah. Kepala Taman Nasional Gunung Merbabu, Anggit Haryoso, menyampaikan bahwa penutupan jalur pendakian ini mulai berlaku pada 31 Oktober 2024 hingga waktu yang belum ditentukan.
“Atau hingga seluruh unsur pendukung wisata pendakian mencapai kesiapan,” demikian bunyi pernyataan resmi Anggit, dikutip dari Antara, Rabu, 23 Oktober 2024.
Penutupan jalur pendakian ini mencakup beberapa akses, di antaranya jalur di Dusun Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali (Jalur Selo); Dusun Thekelan di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Semarang (Jalur Thekelan); serta Dusun Kedakan di Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Magelang (Jalur Wekas).
Selain itu, petugas Taman Nasional Gunung Merbabu juga akan menutup jalur pendakian dari Dusun Cuntel di Desa Kopeng, Getasan, Semarang (Jalur Cuntel); serta Desa Banyuroto di Kecamatan Sawangan, Magelang (Jalur Suwanting). Selama masa penutupan, petugas sudah menyiapkan program pemeliharaan, penanaman vegetasi, dan pembersihan jalur-jalur pendakian.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari masa transisi penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak, yang berkaitan dengan sektor lingkungan hidup dan kehutanan. Kebutuhan transisi ini diatur dalam surat edaran resmi nomor SP.03/T.35/HMS/10/2024 yang diterbitkan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu pada 21 Oktober lalu.
Anggit mengimbau para pendaki dan masyarakat setempat untuk mematuhi kebijakan ini, “Demi keselamatan dan upaya menjaga kelestarian ekosistem,” ujar Anggit. Informasi lebih lanjut mengenai jalur-jalur yang ditutup dapat dilihat melalui kanal resmi, media sosial, maupun pos resmi Balai Taman Nasional Gunung Merbabu.
